Selasa, 02 April 2013

hubungan Manusia dan Kebudayaan


Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Kata budaya meruapakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa dan rasa. Sebenarnya kata budata hanya digunakan sebagai singkatan dari kata kebudayaan yang berasal dari bahasa Sangsekerta budhayah yang dalan bahasa Belanda diistilahkan dengan kata Culturur, dan dalam bahasa Inggris Culture.
Manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Dick Hartono bahwa manusia merupakan kebudayaan.Hampir semua tindakan manusia merupakan kebudayaan. Hanya yang sidfatnya naluriah yang bukan merupakan kebudayaan, tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan dibiasaakan dengan cara belajar.  Oleh karena itu, Manusia dan Kebudayaan merupakan dua hal yang berkaitan sangat erat satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan penting dan unik yang dapat dipandang dari bebagai segi kehidupan.
Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan yang dilakukan atau disebut dengan homo economicus (ilmu ekonomi). Dan selain itu, manusia merupakan makhluk sosial yang berarti tidak dapat berdiri sendiri atau tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Mausia juga merupakan makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang mempunyai kebudayaan, dan sebagainya.
Hubungan anatra manusia dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan kebudayaan, diantaranya adalah: 
  1. Penganut Kebudayaan
  2.   Pembawa Kebudayaan
  3. Manipulator Kebudayaan
  4.  Pencipta Kebudayaan

Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Secara sederhana, hubungan antara manusia dengan kebudayaan adalah  “Manusia sebagai perilaku kebudayaan, sedangkan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan oleh manusia. Tetapi apakah hanya sesederhana itu hubungan antara keduanya ? tentu tidak, karena secara sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,yang berarti bahwa meskipun keduanya berbeda tetapi keduanya memiliki satu kesatuan yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan. Manusia menciptakan kebudayaan dan kemudian setelah kebudayaan tersebut tercipta maka kebudayaan itulah yang akan mengatur kehidupan manusia. Terlihat bahwa keduanya saling berkaitan satu sama lain.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan karena kebudayaan itu sendiri merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercankup dalam suatu kebudayaan tidak akan jauh dari kemauan manusia yang menciptakan kebudayaan itu sendiri.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar