Secara bahasa, manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian
kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk
memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani. Kata budaya meruapakan
bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa dan rasa. Sebenarnya kata
budata hanya digunakan sebagai singkatan dari kata kebudayaan yang berasal dari
bahasa Sangsekerta budhayah yang dalan bahasa Belanda diistilahkan dengan kata
Culturur, dan dalam bahasa Inggris Culture.
Manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang
sangat erat, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Dick Hartono bahwa manusia
merupakan kebudayaan.Hampir semua tindakan manusia merupakan kebudayaan. Hanya yang
sidfatnya naluriah yang bukan merupakan kebudayaan, tindakan demikian prosentasenya
sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan dibiasaakan dengan cara belajar. Oleh karena itu, Manusia dan Kebudayaan
merupakan dua hal yang berkaitan sangat erat satu sama lain. Manusia di alam
dunia ini memegang peranan penting dan unik yang dapat dipandang dari bebagai
segi kehidupan.
Dalam
ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau
selalu memperhitungkan setiap kegiatan yang dilakukan atau disebut dengan homo
economicus (ilmu ekonomi). Dan selain itu, manusia merupakan makhluk sosial
yang berarti tidak dapat berdiri sendiri atau tidak dapat hidup sendiri tanpa
bantuan dari orang lain. Mausia juga merupakan makhluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang mempunyai kebudayaan, dan
sebagainya.
Hubungan
anatra manusia dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia terhadap
kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan kebudayaan, diantaranya adalah:
- Penganut Kebudayaan
- Pembawa Kebudayaan
- Manipulator Kebudayaan
- Pencipta Kebudayaan
Disamping
itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut
dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar
kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia
dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan
pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian
(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian
dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Sebuah
kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut
sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal
perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras,
etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
Secara
sederhana, hubungan antara manusia dengan kebudayaan adalah “Manusia sebagai perilaku kebudayaan,
sedangkan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan oleh manusia. Tetapi apakah
hanya sesederhana itu hubungan antara keduanya ? tentu tidak, karena secara
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,yang berarti bahwa
meskipun keduanya berbeda tetapi keduanya memiliki satu kesatuan yang sangat
erat hubungannya dengan kehidupan. Manusia menciptakan kebudayaan dan kemudian
setelah kebudayaan tersebut tercipta maka kebudayaan itulah yang akan mengatur
kehidupan manusia. Terlihat bahwa keduanya saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan karena kebudayaan itu sendiri
merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercankup dalam suatu
kebudayaan tidak akan jauh dari kemauan manusia yang menciptakan kebudayaan itu
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar